Beberapa Kutipan

  1. EMPAT KUNCI KETENANGAN HIDUP

Ulama besar Al Imam Al Hasan Al Bashri mengatakan,” Aku bisa tenang menjalani hidup ini karena empat hal.”  Pertama, aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang. Kedua, aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan oleh orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya. Ketiga, aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjerumuskan diriku dalam lumpur dosa. Keempat, aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap-siap menantinya.

(Al Imam Al Hasan Al Bashri)

2. TUJUH KUNCI KEBAHAGIAAN

Menurut Sahabat Rasulullah saw Ali bin Abi Thalib ada tujuh kunci kebahagiaan yaitu, Pertama, Jangan pernah membenci siapapun walau ada yang menyalahi hakmu. Kedua, Jangan bersedih hati secara berlebihan, sekalipun musibah berat menimpamu. Ketiga. Hiduplah dalam kesederhanaan sekalipun serba ada. Keempat, Berbuatlah kebaikan walau banyak masalah. Kelima, Perbanyaklah memberi walau anda sedang susah. Keenam, Tersenyumlah walau hatimu sedang menangis. Ketujuh, Jangan memutus do’a untuk saudara seiman.

(Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anh)

3.  EMPAT TANDA ORANG YANG MENGENAL ALLAH

Tanda-tanda orang yang mengenal Allah ada empat macam.Pertama, hatinya selalu berada di antara rasa takut dan harap.Kedua, lidahnya selalu memuja dan memuji Allah.Ketiga,kedua matanya selalu tertunduk malu dan basah karena tangisan.Dan keempat, keinginannya senantiasa antara meninggalkan (kemewahan dunia) dan mencari ridha Allah.(Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu).

4. TIGA CARA MENCAPAI ZUHUD

Aku mencapai derajat zuhud dengan melakukan perenungan kepada tiga hal.Pertama, aku melihat bahwa kuburan itu sunyi dan menakutkan, sementara aku tidak melihat bahwa tidak ada orang yang bisa menenteramkan hatiku di sana.Kedua,aku melihat bahwa perjalanan (menuju akhirat) itu sangat jauh, sedangkan aku tidak meiliki cukup bekal.Dan ketiga, aku melihat bahwa Rabb Yang Maha Perkasa akan menentukan satu keputusan atasku, sementara aku tidak punya satu alasan pun untuk menolak keputusan-Nya.

(Ibrahim bin Adham rahimahullah)

5. TIGA BAGIAN TUBUH MANUSIA

Wahai anakku !Sesungguhnya manusia itu terdiri dari tiga bagian :Sepertiga untuk Allah;sepertiga untuk dirinya;dan sepertiga untuk ulat  dan cacing.Bagian pertama, yang akan kembali kepada Allah adalah ruhnya.Bagian kedua yang menjadi miliknya sendiri adalah amalnya.Dan bagian ketiga, yang akan menjadi santapan ulat dan cacing adalah jasadnya.(

Lukman Al Hakim)

6. EMPAT PENGAKUAN DAN BUKTINYA

Siapa yang mengakui empat hal tetapi tidak disertai dengan bukti, maka ia telah berdusta.Pertama, mengaku cinta kepada Allah, tetapi tidak pernah berhenti melanggar larangan-Nya, maka ia telah berdusta.Kedua, mengaku cinta kepada Nabi, tetapi benci kepada fakir miskin, maka ia telah berdusta.Ketiga, mengaku cinta atau rindu surga, tetapi enggan bersedekah, maka ia telah bedusta.Dan keempat, mengaku takut kepada neraka, namun tidak berhenti berbuat dosa, maka ia telah berdusta.

(Hatim Al Asham rahimahullah)

7. EMPAT PENOPANG AGAMA DAN DUNIA

Agama dan dunia akan tetap berdiri ntegak selama terpeliharanya empat hal.Pertama, selama orang-orang kaya tidak kikir dengan harta benda yang mereka miliki.Kedua, selama ulama masih mengamalkan ilmunya.Ketiga, selama orang-orang bodoh tidak bersikap sombong dengan sesuatu yang mereka tidak tahu.Dan keempat, selama orang-orang fakir tidak menukar akhiratnya dengan harta benda dunia.

(Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anh)

8. LIMA KEBURUKAN YANG SALING BERKAITAN

Ada lima perkara buruk yang saling berkaitan :Pertama, barang siapa selalu kenyang perutnya, maka bertambah banyak dagingnya.Kedua, barang siapa bertambah banyak dagingnya, maka bertambah besar syahwatnya.Ketiga, barang siapa besar syahwatnya, maka banyak dosanya.Keempat, barang siapa banyak dosanya, maka keras hatinya.Dan kelima, barang siapa keras hatinya, maka ia akan tenggelam dalam lautan kenistaan dan kemewahan dunia.

(Yahya bin Mu;adz Ar Razi)

9. LIMA TANDA KETAKWAAN

Ada lima tanda orang yang bertakwa,Pertama, enggan bergaul kecuali dengan orang yang dapat memperbaiki agamanya dan mengendalikan syahwat lisannya.Kedua, jika memperoleh dunia yang besar, dianggapnya sebagai beban dan ujian.Ketiga, jika ilmu agamanya bertambah meski sedikit, ia merasa sangat beruntung.Keempat, tidak mengisi perutnya secara penuh dengan makanan halal karena khawatir bercampur barang yang haram.Kelima, memandang semua orang sudah baik, sedang ia merasa dirinya masih kotor dan penuh dosa.

(Khalifah Utsman bin Affan ra)

10. EMPAT MACAM PEMIMPIN

Pemimpin itu ada empat macam.Pertama, pemimpin yang kuat dan yang mampu menahan dirinya dan aparatnya (dari kemewahan dunia),maka dialah  seorang muajhid yang berjuang di jalan Allah. Tangan Allah terbentang atasnya dengan rahmat dan kasih sayang.Kedua, pemimpin yang lemah, yaitu yang mampu menahan dirinya tetapi membiarkan aparatnya hidup dalam kemewahan dunia,maka ia berada di tepi jurang kehancuran kecuali jika Allah menyelamatkannya dengan rahmat-Nya.Ketiga, pemimpin yang mampu menahan aparatnya tetapi membiarkan dirinya berada dalam kemewahan,maka dialah yang disebut Al Huthamah, seperti yang disabdakan Rasulullah saw,”Seburuk-buruk pemimpin adalah Al Huthamah, yaitu pemimpin yang binasa dengan sendirnya.Dan keempat, pemimpin yang membiarkan dirinya  dan aparatnya hidup bergelimang harta,maka mereka semua binasa bersama-sama.

(Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anh)

Baca juga ini

Satu komentar

    • ar syamsuddin

      Iya kang, terima kasih sudah memberi apresiasi pada kutipan saya, smg juga bisa memberi manfaat sebanyak-banyaknya pada siapapun yang membacanya. Ini pula yang menjadi harapan saya membuat blog ini sbg sarana utk saling menasihati di antara kita melalui tulisan dan kutipan ini…terima kasih dan salam kembali dari Dompu NTB.

      Disukai oleh 1 orang

      • Titik Asa

        Ah setuju sekali Mas. Saling menasehati dalam kebaikan. Indah sekali…

        Bahagia jumpa dgn sahabat yang berjauhan jarak seperti Mas, namun bisa berhubungan via media blog.

        Tetap menulis dan berbagi via blog ya Mas…

        Salam,

        Suka

        • ar syamsuddin

          Ok terima kasih ya Kang, saya pun sangat bahagia bisa berjumpa utk bersilaturrahim dengan Kang Titi Asa walau via media blog. Dan insya Allah saya tetap berusaha menyisihkan waktu utk menulis dan berbagi di media maya ini, terima kasih atas sarannya … salam kembali.

          Suka

Ukir jejak sahabat di sini