Mengadulah Pada-Nya di Sini
Kepada siapa kita akan menyampaikan ragam beban dan persoalan hidup ini? Tidak ada yang bisa menjadi sandaran semua permasalahan hidup, kecuali kita bersandar kepada Yang Menciptakan hidup, Yang Maha Mengetahui dan Maha Memiliki Kekuasaan.
Bila kita melihat diri berada di hadapan kebesaran dan keagungan Allah, secara fitri kita akan merasakan kerendahan dan kehinaan diri di hadapan Allah swt. Persis seperti orang yang menganggap dirinya kecil dan tiada arti di hadapan seorang cendekiawan atau tokoh penting, akan segera timbul perasaan yang memaksanya untuk menghormati dan mengagungkan orang itu.
Perumpamaan ini meski sangat jauh dibandingkan dengan posisi manusia sebagai yang dicipta dengan Allah swt sebagai pencipta, tapi bisa dijadikan bahan renungan. Sudah menjadi naluri manusia untuk tunduk pada sesuatu yang ia butuhkan dan perlukan. Kondisi kita ini harus bergantung pada kehendak Allah. Kita membutuhkan Allah dengan segala sesuatu. Perasaan lemah tidak berdaya memaksa kita menyembah Allah dengan khusyu’. Tuhan Yang Maha Sempurna dan Maha Kaya.
Itulah fungsi shalat yang oleh seorang hamba dijadikan tempat kembali dan tumpangan menuju kepada Allah dari berbagai kebingungan, kesedihan, kesusahan dan keresahan hingga ia merasa adanya bantuan. Merasakan bahwa bantuan itu datang dari Allah, Rabb Yang Menguasai langit dan bumi..@
setuju pak,, shalat adalah tiang agama,,, cuman ya yang namaya manusia itu kalo lagi susah aja mah ingetnya, kalo lagi seneng banyakan lupanya,,, gag luput pula saya,, tapi tetap selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi itu wajib yakan pak
SukaSuka
Ass.war.wab.
Ya, mbak Dewi..itulah kita manusia,suka dan mudah lupa pas dikasih kelapangan, sebaliknya baru butuh Allah dan mau shalat jika dikasih kesempitan…Semoga kita selalu diberikan hidayah oleh Allah. Dan tetap istiqomah dengan keyakinan kita..amin dan maksih atas komentarnya mbak Dewi
SukaSuka